'Sebutir batu kecil menghalang jalan liar,
disepak diterajang namun tak berganjak,
"Mengapa kau persis?
Silalah beralih."'
Teriak si kecilku bilang 'Jangan menyeksa!'
Beliak si raksasa ujar jangan mencuba
tentang kuasanya;
walau kau yang punya
undurkanlah diri yang kian reput mati
sebelum hakiki merakusi ilusi
yang kian mengubur tujuan masa lalu
seharum manapun ketamakan mu itu;
kan jatuh.
seulas kiasan pagi dikocek buas
sebulan keringat harian disorok lekas
'Bungkus hati kita, dan
segera berlayar'
'Jangan tinggal aku seorang di sini
Hari naik detik kandungan mengalir
Lindungilah aku
Ibu pertiwi mu'
undurkanlah diri yang kian reput mati
sebelum hakiki merakusi ilusi
yang kian mengubur tujuan masa lalu
seharum manapun ketamakan mu itu;
kan jatuh.
Sesaat tercengang makin teruk dilaga
Didomba, diluka, konon pejuang warga
yang mahu hanya satu, hajat lagi dikabul
dengarlah rintih ku, yang ingin kita maju.
Culled from unreleased recordings from her recent "Light Sleep" and "Voice Hardcore" releases, Hiromi Moritani's latest showcases the softer, less harrowing side of Phew’s sound Bandcamp Album of the Day Sep 2, 2020